Minggu, 12 Agustus 2012

Terkikisnya Makna Merdeka Akibat Imperialisme

Sejak munculnya imperialisme di inggris pada masa berkembangnya industri modern, imperialisme seakan telah merajalela di seluruh Negara di dunia. Imperialisme yang masih berhubungan dengan kata “imperium” memiliki arti sebuah kerajaan besar dengan memiliki daerah jajahan yang amat luas. Indonesia sendiri sudah masuk ke rana negara-negara “imperialis” itu sendiri. Ini bisa terlihat dari Negara yang telah merdeka sekian lamanya sampai saat ini juga Negara seakan belum mampu untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyatnya sendiri. Jangankan untuk melaksanakan tujuan itu, untuk menentukan nasib bangsanya sendiri seakan-akan jauh dari harapan.

                Negara Indonesia yang telah lama merdeka ini seperti kehilangan sendi-sendi penyokong Negara mulai dari tatanan kehidupan masyarakat, tatanan politik hingga tatanan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini. Ini semua terjadi karena imperialisme itu sendiri. Imperialisme merupakan politik untuk menguasai(dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan cara merebut kekuatan-kekuatan fital dari sebuah Negara, seperti kekuatan ekonomi, kultur budaya, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, yang memiliki tujuan untuk kepentingan diri sendiri.
                Kepentingan-kepentingan imperialisme itu berdasarkan atas tujuan yang mereka miliki, seperti imperialisme politik. Imperialisme politik merupakan upaya untuk menguasai seluruh kehidupan politik dari Negara lain. Ketika nasionalisme berkobar, imperialisme politik bersembunyi dalam bentuk mandate dan protektorat. Imperialisme ekonomi dalam masa ini menggantikan imperialisme politik karena sangat sulit dipertahankan. Imperialisme budaya sangat mempengaruhi sebuah Negara, karena mereka menguasai mentalitas dan jiwa dari sebuah Negara tersebut. Imperialisme ini sangat sulit untuk diketahui, masuknya unsur-unsur asing tidak melalui pemaksaan. Imperialisme yang terakhir yaitu imperialisme militer, si imperialis akan menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.               
                Bangsa Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, hampir semua Negara maju berlomba untuk mendapat keuntungan dari Negara kita. Mulai dari sumber daya alam yang melimpah dan juga SDM yang ada di Negara ini. Maka tidak heran Negara-negara imperialis selalu mengawasi kita, entah itu dengan bermuka sahabat yang tiba-tiba menjadi sosok penolong ketika negra kita mengalami sebuah musibah. Disisi lain, sekarang ini bangsa Indonesia sangat merasakan yang namanya imperialisme budaya. Seperti halnya banyak masyarakat Indonesia baik kecil maupun dewasa maniak terhadap negara korea. Tanpa kita sadari mereka telah mengubah sedikit demi sedikit budaya Indonesia menjadi budaya korea itu. Mereka seakan-akan terhipnotis akan Negara korea. Budaya korea itu masuk ke tengah-tengah masyarakat tanpa melalui paksaan sama sekali, sehingga perkembangannya sangat mudah sekali menyebar hingga ke dalam pelosok masyarakat sekalipun. Mentalitas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia seakan tidak kuat untuk menahan godaan yang menyerang dari luar sana. Keadaan ini menyebabkan jiwa bangsa kita telah terkikis layaknya sebuah batu, dengan kata lain kita telahmengalami imperialisme kebudayaan. Negara imperialis seakan menjajah kita, bukan fisik yang dijajah melainkan jiwa bangsa kita yang dijajah oleh mereka. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat kental yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Padahal kebudayaan suatu bangsa tercermin dari mentalitas dan jiwa dari bangsa tersebut.
                Negara-negara imperialis telah mengubah pola dan gaya hidup bangsa kita, mereka mengubah kita menjadi manusia yang “konsumtif”. Kondisi ini terlihat dengan jelas dengan maraknya produk asing di dalam negeri. Masyarakat juga berlomba-lomba untuk mengikuti perkembangan produk asing tersebut tanpa memperhitungkan apakah mereka membutuhkannya ataupun tidak. Tindakan ini pada daarnya sangat merugikan bagi bangsa kita sendiri, masyarakat mulai meninggalkan produk dalam negari dengan anggapan produk dalam negeri tidak memiliki kualitas seperti produk asing dan enggan untuk membanggakan produk dalam negeri.
                Keadaan ini terlihat dengan jelas jika kita melihat peran pemerintah yang seharusnya menjadi benteng awal dalam usaha untuk mencegah masuknya Negara-negara imperialis ke Negara kita. Kenyataannya peran serta fungsi tersebut tidak berjalan dengan baik, ini terlihat dari diperparahnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang tak pernah berpihak kepada masyarakat, yang seakan-akan pemerintah telah terhipnotis oleh kaum imperialis modern itu. Para pendiri bangsa yang menginginkan makna dari kemerdekaan bangsa ini tidak jelas ujungnya kemana, seakan-akan kata meredeka yang telah bertahun-tahun kita kumandangkan seakan hanya menjadi sebuah dongeng tidur.
The end.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar