Rabu, 28 Mei 2014

Ababil



Daun itu sulit kugapai lagi, ia pergi bersama angin
Angin yang menerbangkannya melayang-layang tinggi
Tak enggan daun ingin menyentuh tanah
Pernah ia merasakan kumpulan debu, tapi itu dulu
Kini ia melayang lagi, di bawah langin biru di atas tanah coklat


Daun

Kepada daun,

Kebaikanmu itu akan selalu aku rasakan.
Kejahatanmu akan selalu menjadi "pahlawan".
Kegelisahanmu akan selalu menjadi kenanganmu ketika eluhan bibirmu mulai terdengar.
Kepedulianmu akan selalu aku indahkan.
Aku akan rindu dekap hangatmu itu.
Kenapa kau pergi ketika aku sudah mulai dekat denganmu.

ttd
seseorang yang tak pernah kau pikirkan

Jumat, 02 Mei 2014

Aku, bukan.

         aku ingin terbang bebas menggapai langit seperti burung. terkadang itu memang mustahil untuk seorang anak seperti aku yang tak berani maju tanpa rasa malu. aku ingin menjadi satu dengan melodi alam. ya tapi itu memang mustahil. aku tak mau jiwaku terpanggil oleh seseorang yang tak ingin aku jumpai. itu sangat menyesakkan ketika rasa itu muncul. aku memang rindu. rindu akan sayang hangat yang pernah ak rasakan olehmu. tapi aku benci perasaan ini. sangat benci jika dibandingkan apapun. ketika aku memilih menyukai sesuatu, harapanku urung untuk terkabul. aku iri dengan mereka yang memiliki tempat bersadu. ingin ku gapai bulan tapi apa daya tangan ini tak sampai. 

        Aku ingin didengarkan. aku ingin disayang. aku ingin dimanja. tapi aku sadar aku begitu egois untuk semua itu. aku hanya meminta, tak pernah memberi. betapa rendah rasa peduliku terhadap orang lain. kata hati selalu datang setiap aku menginginkannya. ketika aku beri sedikit isyarat, maka pergilah dia sejauh yang ia bisa. aku yang mungkin terlalu berlebihan, aku yang mungkin terlalu banyak untuk berharap sesuatu untuk sesuatu. terkadang ketika aku berdiri di ujung tebing dan melihat kebawah, aku takut. aku takut dengan apa yang kurasakan nanti ketika aku terjun kesana. ketika aku memilih sebuah jalan untuk dilalui, sial tak ada orang ataupun tanda yang menuntunku untuk melangkah kesana. apa aku salah memilihnya, apa aku salah menyukai apa yang menurutku menjadikanku nyaman selama beberapa saat. apa aku hanya tempat untuk mereka mereka yang merasakan kejenuhan. bukan itu yang aku mau, aku hanya ingin ketika aku bebas memilih dan pilihanku juga sependapat dengan apa yang dikatakan oleh kata hatiku.