Sabtu, 01 September 2012

CeritA itu bakal berakhir bahagia


CeritA itu bakal berakhir bahagia, soalnya aku yang bakal buat dengan happy ending J. What’s wrong? No body wrong. Ga jaman lagi ngegalau ria mending di happy ending aja. Buat yang lagi galau galau jangan terlalu menggalau lah, ga da waktu buat itu, mungkin aja nie masih waktunya kamu buat ngegalau :P. eh jangan ngelantur lanjutin lagi ke pembahasan awal kita. Nah gini aku sekarang mo buat ceritanya happy ending entah gimana caranya, segala cara bakal kukerahin.
Akhirnya waktu terus berjalan, seiring dengan berjalannya waktu kamu telah bersamanya, tetapi disni aku tetap menanti => lagunya nikita wili, ku tetap menanti. Walo aku sendiri tapi aku tidak menjadi galau atau entah apa namanya. Seiring dengan berjalannya waktu kedekatan itu timbul kembali, tugas-tugas yang meengharuskan kita untuk bertemu secara terus menerus. Aku sedikitpun tuidak mengharapkannya, semakin aku menyangkal semakin dekat aku disisinya. Suatu hari kamu datang menemuiku dan mengajakku berbicara, entah cuaca apa yang membuatnya seperti itu, tapi ini serius dia mengingatkan untuk berdua saja. Ya udah aku nurut-nurrut aja, bukannya mau jadi cewe yang nurut ato lugu, tapi mo gimana lagi. Pembicaraan pun dimulai, saat-saat akan menuju pembicaraan inti, dan dia berkata “gimana tugas kita, udah selesai?”, tanyanya, ya elah Cuma nanyak gitu doing isi acara Cuma berdua aja, dan aku ga bisa berfikir macem-macem cause dia kan dan punya dia. Kckc,,, tuhan bantulah hambamu ini. Ketegangan itupun menghilanga ketika aku menjawabnya “ya tuhan, tgasnya dah beres tenang jha” kataku sambil tersenyum simpul. Dia membalas senyumku dengan senyum khasnya dan secara perlahan dia mengelus kepalaku, kaget, kaget bgt pokoknya dah, kaku kaya semen yang dah beku, dingin bgt… sentuhannya lembut bgt kaya apa ya, ga bisa diungkapin dah.
Waktu semakin cepat berlalu walo terasa sehari itu setahun tapi tetep aja cepet bgt berlalunya. Pertemanan itu berubah seketika menjadi persahabatan, tidak ada yang kita tidak ketahui antara satu dengan yang lainnya kecuali perasaanku, hanya itu saja yang kurahasiakan dari dulu hingga kini. Karena kedekatan inilah keadaan seketika berubah pelan tapi pasti. Dia dengan dia terjadi kerenggangan karena hal ini. Apa lagi kalo bukan cemburu, ya perasaan itu. Aku mengetahuinya secara diam-diam, walo dia sudah berusaha keras untuk menutupinya dariku. Dan aku memutuskan untuk menjaga jarak, kita tetap dekat tapi intensitas untuk bertemu kita kurangi. Walo sedikit susah tapi untuk kelangsungan hubungannya dengannya. Mengalah itu indah J. Belajarlah untuk mengalah demi orang lain.
Hari libur akan tiba, kita akan kembali keasal kita masing-masing begitu juga aku, kamu, dan dia. Kita kembali ke rumah dimana orang tua kita telah menunggu kita disana. Satu dua hari terlewatkan. Tetapi di hari ketiga, dia membuat komunikasi denganku entah ada pa, tidak seperti biasanya. Semua dan segala hal telah kita perbincangkan, dari ujung hingga ujung lagi, tidak pernah ada kata habis, ataupun diam diantara kita. Akhir kata dia menutup dengan berita buruk, dia mengatakan telah berhenti dengannya karena alas an ketidak cocokan. Komunikasi itu berhenti dengan kata yang tak bisa ku hilanggakn dari pikiranku. Entah kenapa dia member tahuku tentang hal itu yang sebelumnya dia tidak pernah membahas hubungan dengan dia sebelumnya.
Hari ini hari kita kembali ke sekolah lagi, hari ini juga hari sweet birthday ku lagi. Ga da yang bahagia di hari itu, seakan semua melupakannya dengan mudahnya. Aku memang tidak mengharapkan apapun, aku malah berterima kasih karena telah diberi kesempatan lagi untuk melanjutkan hidup ini. Sesampainya disekolah dia tidak menyambutku dengan gembira malah terabaikan yang kudapat karenanya. Bingung, kesal semua menjadi satu. Semua telah pada tempatnya, tinggal menunggu pengumuman untuk kumpul pembersihan saja. Hal yang membosankan. Pembersihan telah selesai, bso sekolah seperti biasa. Dia tidak menyapaku hingga malam tiba. Ketika aku dipanggil oleh bekas pacarnya dia, entah ada pa gerangan dia tiba-tiba memakiku mengatakan bahwa hubungannya berakhir karenaku, karena tidak terima dan aku juga tidak merasa sebagai penyebab berakhirnya hubungan mereka aku juga ikut memakinya. Keributan itu akhirnya berhenti karena teman yang lain meleraiku dengannya. Karena kejadian malam itu aku akhirnya di panggil menghadap, memang apa yang dilakuakn yang lebih kecil pasti yang lebih besar yang akan menanggungnya dan  itu terjadi padaku. Aku telah berusaha untuk menjelaskan panjang lebar dan yang terjadi padaku, aku hingga menangis karena memohon untuk mempercayaiku, parahnya lagi dia mengatakan hal yang wanita itu katakana tadi adalah benar, semua terjadi karenaku. Aku tersentak kaget, apa-apaan ini seakan semua menjebakku untuk masuk kedalam perangkap konyolnya,. Aku terinjak dari tempat aku duduk dan bergegas mendekati dia dan seketi menamparnya dengan penuh amarah. Aku langsung keluar dari tempat itu.
Karena kejadian itu aku segera bergegas keluar, tetapi guru yang mengintrospeksiku menghalangiku dan segera menyuruhku untuk duduk kembali, dan aku menurut saja dengan air mata yang tak berhenti. Ketika aku akan melihat dia tiba-tiba segelas air putih mendarat di wajahku. Dan tidak disangka itu dilakukan oleh dia. Benci yang semakin menjadi-jadi karenanya juga. Aku mencoba tak membalas, dia masih tetap memakiku seakan tak ada hentinya. Hanya air mataku yang menjawab makiannya.tak akan ku lihat matanya walo hanya sekitas, aku selalu memalingkan wajah menjauh dari tatapannya.
“kamu sahabatnya dia kan? Jawab ia ato tidak”, Tanya guru yang sedang mawah kepadaku.
“ya, sekali sahabat tetap sahabat tapi ga bakal buatnya”, jawabku ketus
“kamu temannya?”
“ya”
“kamu benci dia?”
“ya sangat benci”
Kamu menyukainya?
“tidak”
Yakin ?
Ya
Kekesalanku semakin ertambah karena guru itu. Dan tangisku pun tak mungkin bisa terbendung lagi.
Dai mengulurkan tangannya ke dekat tanganku yang bermaksud untuk memeganginya, karena dia tahu ketika aku sedang dalam keadaan ini, aku akan tenang jika ada yang memegangi tangannku saat ini juga. Tapi secra spontan aku menempisnya. Karena tdk tahan dengan Susana di ruang itu aku keluar dan, seprais. Gila ini beneran ato Cuma tipun lagi. Karena capek, lemas, gara-gara perdebatan tadi aku terjatuh ke lantai dan ada yang menangkapku di belakang tubuhku saat itu. Ketika aku mulai sadar kembali, aku merasa masih berada di tempat yang sama tetapi ada banyak orang di sekelilingku. Belum sepenuhnya sadar, seorang laki-laki yang sedari tadi berada di sampingku sambil memegangi tanganku secara spontan menanyakan keadaanku saat ini. Dia meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi tadi. Akhirnya dia menjelaskan yang terjadi dan pesta pun dimulai kembali. Di tengah-tengah acara, semua terdiam dan hanya ada satu orang yang berbicara, ia membacakan sebuah poem di hadapan semua, sambil berjalan menuju ke tempat aku berada. Ketika berada tepat di depanku dia berkata,
 “wahai princess yang cantik, sudikah engkau menemani hidup manusia pengemis cinta ini. Aku tak akan memberikan janji apapun untukmu, hanya bukti prilaku  yang akan ku tunjukkan padamu. Wahai putri yang ada di depanku tegakah engkau, tega kah engkau mengabaikan manusia ini. Dimana hatimu, dimana sikap simpati yang kau miliki. Aku tau, ini tidak bisa dipaksa, tak bisa di rasa, kau boleh mengacuhkanku, kau boleh mengabaikanku, tapi kau harus tau hatiku hanya untukmu seorang ;)”.
Bingung apa yang harus kujawab, semua mata tertuju kepadaku, tambah gerogi dan gugup.
“wahai manusia pengemis, aku takkan mengabaikanmu walo hanya sedikit, aku akan memberikan seluruh hatiku, tapi tak semudah itu. Kau harus berlari 10 kali keliling lapangan, menyapa setiap orang, dan kau harus bernyanyi di depan mereka”, sampil tersenyum simpul aku menjawabnya.
“bukan hanya itu yang akan kulakukan untuk putriku ini, bila perlu akan kubuat hujan setiap hari di tanah ini”, dia berjalan mendekatiku dan berhenti di sebelah telingaku. Sambil berbisik dia berkata, “What ever u say I will stay in ur heart. Nobody can steal you from me. I love you”. Sambil mencium salah satu pipiku dan langsung memelukku. Semua orang bersorak melihatnya.
Hari ini berakhir dengan penuh kejutan. Tak mengira sedikitpun hubungan itu berubah lagi menjadi yang lebih indah. Hari esok aku harap tetap bahagia sama seperti hari ini. Dia menjadi milikku sekarang, semua hayalan kini tinggal kenangan. What ever people say, these’s my life, I will make my life difference with the other life. Hari-hariku kini begitu indah untuk dilupakan, itu semua karena dia. Dia yang ada disaat kapanpun itu. Yang pasti apapun yang kulakuin asalkan ada dia, pasti dah seru bgt. Berharap ini ga bakal berakhir sampai kapanpun. Dan ternyata mantannya dia emang sungguhan marahin aku, gila jha tu anak emang dia siapa. Tapi udah lah jangan di pikirin itu lagi yang pasti akhirnya happy ending ga ngegalau lagi. Because of you.

Happy ending :P, hhha

Walo akhirnya bahagian, tapi tetp aja ada maslah-masalah yang harus dihadapi. Masalah yang sekarang muncul lebih sulit lagi jika dibandingkan dnegan masalah sebelumnya. Masalah itu yang akan menjadikan aku atopun kamu menjadi lebih dewasa lagi, karena kita dapat belajar dari sana. Aku dan kamu memiliki sifat yang ego, ga mo ngalah antara satu dengan yang lain, tapi tanpa kata damai pun akhirnya kita baikan lagi, entah kenapa itu bisa terjadi. Memang aku dan kamu saling mengisi antara satu dengan yang lain, tapi kamu terkadang lupa dengan apa yang udah kamu punya, aku ga bakal ngejelekin kamu atopun aku sendiri, tapi ini Cuma cerita yang belum pernah diungkapin aja. Aku kamu itu beda, antara langit dan bumi, kamu langitnya dan aku buminya. Aku masih gada apa-apanya dibandingin ama kamu. Tapi kamu masih mau nerima aku disamping kamu, tapi terkadang aku ngerasa jauh bgt dari yang namanya kamu. Kamu kaya ada di kutub utara dan aku di kutub selatannya. Aku kamu itu sama, kita sma-sma ngerti segala hal yang akan ato sedang ato udah antara kita lakuin. Kamu itu kadang cuek minta ampaun bgt bgt bgt dan bgt, gad a yang bisa nandingin kamu masalh cuek mu itu dan dibalik kecuekanmu itu ada satu sikap dimana kamu peduli sama aku, pedulinya bukan hanya peduli tapi sangat peduli, dan itu yang bikin aku suka sama kamu. Tapi ada tapinya mulu, kamu karang udah beda, bukan kamu yang dulu lagi. Aku kamu itu berlian, sma-sama istimewa. Aku istimewa bgtu juga kamu yang istimewa. Aku kamu ga bakal pernah satu…,,, hanya itu? ,,, ga adil bgt rasanya.,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar