CeritA
itu bakal berakhir bahagia, soalnya aku yang bakal buat dengan happy ending J. What’s wrong? No body wrong. Ga
jaman lagi ngegalau ria mending di happy ending aja. Buat yang lagi galau galau
jangan terlalu menggalau lah, ga da waktu buat itu, mungkin aja nie masih
waktunya kamu buat ngegalau :P. eh jangan ngelantur lanjutin lagi ke pembahasan
awal kita. Nah gini aku sekarang mo buat ceritanya happy ending entah gimana
caranya, segala cara bakal kukerahin.
Akhirnya
waktu terus berjalan, seiring dengan berjalannya waktu kamu telah bersamanya,
tetapi disni aku tetap menanti => lagunya nikita wili, ku tetap menanti.
Walo aku sendiri tapi aku tidak menjadi galau atau entah apa namanya. Seiring
dengan berjalannya waktu kedekatan itu timbul kembali, tugas-tugas yang
meengharuskan kita untuk bertemu secara terus menerus. Aku sedikitpun tuidak
mengharapkannya, semakin aku menyangkal semakin dekat aku disisinya. Suatu hari
kamu datang menemuiku dan mengajakku berbicara, entah cuaca apa yang membuatnya
seperti itu, tapi ini serius dia mengingatkan untuk berdua saja. Ya udah aku
nurut-nurrut aja, bukannya mau jadi cewe yang nurut ato lugu, tapi mo gimana
lagi. Pembicaraan pun dimulai, saat-saat akan menuju pembicaraan inti, dan dia
berkata “gimana tugas kita, udah selesai?”, tanyanya, ya elah Cuma nanyak gitu
doing isi acara Cuma berdua aja, dan aku ga bisa berfikir macem-macem cause dia
kan dan punya dia. Kckc,,, tuhan bantulah hambamu ini. Ketegangan itupun
menghilanga ketika aku menjawabnya “ya tuhan, tgasnya dah beres tenang jha”
kataku sambil tersenyum simpul. Dia membalas senyumku dengan senyum khasnya dan
secara perlahan dia mengelus kepalaku, kaget, kaget bgt pokoknya dah, kaku kaya
semen yang dah beku, dingin bgt… sentuhannya lembut bgt kaya apa ya, ga bisa
diungkapin dah.
Waktu
semakin cepat berlalu walo terasa sehari itu setahun tapi tetep aja cepet bgt
berlalunya. Pertemanan itu berubah seketika menjadi persahabatan, tidak ada
yang kita tidak ketahui antara satu dengan yang lainnya kecuali perasaanku,
hanya itu saja yang kurahasiakan dari dulu hingga kini. Karena kedekatan inilah
keadaan seketika berubah pelan tapi pasti. Dia dengan dia terjadi kerenggangan
karena hal ini. Apa lagi kalo bukan cemburu, ya perasaan itu. Aku mengetahuinya
secara diam-diam, walo dia sudah berusaha keras untuk menutupinya dariku. Dan
aku memutuskan untuk menjaga jarak, kita tetap dekat tapi intensitas untuk
bertemu kita kurangi. Walo sedikit susah tapi untuk kelangsungan hubungannya
dengannya. Mengalah itu indah J.
Belajarlah untuk mengalah demi orang lain.
Hari
libur akan tiba, kita akan kembali keasal kita masing-masing begitu juga aku,
kamu, dan dia. Kita kembali ke rumah dimana orang tua kita telah menunggu kita
disana. Satu dua hari terlewatkan. Tetapi di hari ketiga, dia membuat
komunikasi denganku entah ada pa, tidak seperti biasanya. Semua dan segala hal
telah kita perbincangkan, dari ujung hingga ujung lagi, tidak pernah ada kata
habis, ataupun diam diantara kita. Akhir kata dia menutup dengan berita buruk,
dia mengatakan telah berhenti dengannya karena alas an ketidak cocokan.
Komunikasi itu berhenti dengan kata yang tak bisa ku hilanggakn dari pikiranku.
Entah kenapa dia member tahuku tentang hal itu yang sebelumnya dia tidak pernah
membahas hubungan dengan dia sebelumnya.
Hari
ini hari kita kembali ke sekolah lagi, hari ini juga hari sweet birthday ku
lagi. Ga da yang bahagia di hari itu, seakan semua melupakannya dengan
mudahnya. Aku memang tidak mengharapkan apapun, aku malah berterima kasih
karena telah diberi kesempatan lagi untuk melanjutkan hidup ini. Sesampainya
disekolah dia tidak menyambutku dengan gembira malah terabaikan yang kudapat
karenanya. Bingung, kesal semua menjadi satu. Semua telah pada tempatnya,
tinggal menunggu pengumuman untuk kumpul pembersihan saja. Hal yang
membosankan. Pembersihan telah selesai, bso sekolah seperti biasa. Dia tidak
menyapaku hingga malam tiba. Ketika aku dipanggil oleh bekas pacarnya dia,
entah ada pa gerangan dia tiba-tiba memakiku mengatakan bahwa hubungannya
berakhir karenaku, karena tidak terima dan aku juga tidak merasa sebagai
penyebab berakhirnya hubungan mereka aku juga ikut memakinya. Keributan itu
akhirnya berhenti karena teman yang lain meleraiku dengannya. Karena kejadian
malam itu aku akhirnya di panggil menghadap, memang apa yang dilakuakn yang
lebih kecil pasti yang lebih besar yang akan menanggungnya dan itu terjadi padaku. Aku telah berusaha untuk
menjelaskan panjang lebar dan yang terjadi padaku, aku hingga menangis karena
memohon untuk mempercayaiku, parahnya lagi dia mengatakan hal yang wanita itu
katakana tadi adalah benar, semua terjadi karenaku. Aku tersentak kaget,
apa-apaan ini seakan semua menjebakku untuk masuk kedalam perangkap konyolnya,.
Aku terinjak dari tempat aku duduk dan bergegas mendekati dia dan seketi
menamparnya dengan penuh amarah. Aku langsung keluar dari tempat itu.
Karena
kejadian itu aku segera bergegas keluar, tetapi guru yang mengintrospeksiku
menghalangiku dan segera menyuruhku untuk duduk kembali, dan aku menurut saja
dengan air mata yang tak berhenti. Ketika aku akan melihat dia tiba-tiba
segelas air putih mendarat di wajahku. Dan tidak disangka itu dilakukan oleh
dia. Benci yang semakin menjadi-jadi karenanya juga. Aku mencoba tak membalas,
dia masih tetap memakiku seakan tak ada hentinya. Hanya air mataku yang
menjawab makiannya.tak akan ku lihat matanya walo hanya sekitas, aku selalu
memalingkan wajah menjauh dari tatapannya.
“kamu
sahabatnya dia kan? Jawab ia ato tidak”, Tanya guru yang sedang mawah kepadaku.
“ya,
sekali sahabat tetap sahabat tapi ga bakal buatnya”, jawabku ketus
“kamu
temannya?”
“ya”
“kamu
benci dia?”
“ya
sangat benci”
Kamu
menyukainya?
“tidak”
Yakin
?
Ya
Kekesalanku
semakin ertambah karena guru itu. Dan tangisku pun tak mungkin bisa terbendung
lagi.
Dai
mengulurkan tangannya ke dekat tanganku yang bermaksud untuk memeganginya,
karena dia tahu ketika aku sedang dalam keadaan ini, aku akan tenang jika ada
yang memegangi tangannku saat ini juga. Tapi secra spontan aku menempisnya.
Karena tdk tahan dengan Susana di ruang itu aku keluar dan, seprais. Gila ini
beneran ato Cuma tipun lagi. Karena capek, lemas, gara-gara perdebatan tadi aku
terjatuh ke lantai dan ada yang menangkapku di belakang tubuhku saat itu. Ketika
aku mulai sadar kembali, aku merasa masih berada di tempat yang sama tetapi ada
banyak orang di sekelilingku. Belum sepenuhnya sadar, seorang laki-laki yang
sedari tadi berada di sampingku sambil memegangi tanganku secara spontan
menanyakan keadaanku saat ini. Dia meminta maaf atas kejadian yang telah
terjadi tadi. Akhirnya dia menjelaskan yang terjadi dan pesta pun dimulai
kembali. Di tengah-tengah acara, semua terdiam dan hanya ada satu orang yang
berbicara, ia membacakan sebuah poem di hadapan semua, sambil berjalan menuju
ke tempat aku berada. Ketika berada tepat di depanku dia berkata,
“wahai princess yang cantik, sudikah engkau
menemani hidup manusia pengemis cinta ini. Aku tak akan memberikan janji apapun
untukmu, hanya bukti prilaku yang akan
ku tunjukkan padamu. Wahai putri yang ada di depanku tegakah engkau, tega kah
engkau mengabaikan manusia ini. Dimana hatimu, dimana sikap simpati yang kau
miliki. Aku tau, ini tidak bisa dipaksa, tak bisa di rasa, kau boleh
mengacuhkanku, kau boleh mengabaikanku, tapi kau harus tau hatiku hanya untukmu
seorang ;)”.
Bingung
apa yang harus kujawab, semua mata tertuju kepadaku, tambah gerogi dan gugup.
“wahai
manusia pengemis, aku takkan mengabaikanmu walo hanya sedikit, aku akan
memberikan seluruh hatiku, tapi tak semudah itu. Kau harus berlari 10 kali
keliling lapangan, menyapa setiap orang, dan kau harus bernyanyi di depan
mereka”, sampil tersenyum simpul aku menjawabnya.
“bukan
hanya itu yang akan kulakukan untuk putriku ini, bila perlu akan kubuat hujan
setiap hari di tanah ini”, dia berjalan mendekatiku dan berhenti di sebelah
telingaku. Sambil berbisik dia berkata, “What ever u say I will stay in ur
heart. Nobody can steal you from me. I love you”. Sambil mencium salah satu
pipiku dan langsung memelukku. Semua orang bersorak melihatnya.
Hari
ini berakhir dengan penuh kejutan. Tak mengira sedikitpun hubungan itu berubah
lagi menjadi yang lebih indah. Hari esok aku harap tetap bahagia sama seperti
hari ini. Dia menjadi milikku sekarang, semua hayalan kini tinggal kenangan.
What ever people say, these’s my life, I will make my life difference with the other
life. Hari-hariku kini begitu indah untuk dilupakan, itu semua karena dia. Dia
yang ada disaat kapanpun itu. Yang pasti apapun yang kulakuin asalkan ada dia,
pasti dah seru bgt. Berharap ini ga bakal berakhir sampai kapanpun. Dan
ternyata mantannya dia emang sungguhan marahin aku, gila jha tu anak emang dia
siapa. Tapi udah lah jangan di pikirin itu lagi yang pasti akhirnya happy
ending ga ngegalau lagi. Because of you.
Happy
ending :P, hhha
Walo
akhirnya bahagian, tapi tetp aja ada maslah-masalah yang harus dihadapi.
Masalah yang sekarang muncul lebih sulit lagi jika dibandingkan dnegan masalah
sebelumnya. Masalah itu yang akan menjadikan aku atopun kamu menjadi lebih
dewasa lagi, karena kita dapat belajar dari sana. Aku dan kamu memiliki sifat yang
ego, ga mo ngalah antara satu dengan yang lain, tapi tanpa kata damai pun
akhirnya kita baikan lagi, entah kenapa itu bisa terjadi. Memang aku dan kamu
saling mengisi antara satu dengan yang lain, tapi kamu terkadang lupa dengan
apa yang udah kamu punya, aku ga bakal ngejelekin kamu atopun aku sendiri, tapi
ini Cuma cerita yang belum pernah diungkapin aja. Aku kamu itu beda, antara
langit dan bumi, kamu langitnya dan aku buminya. Aku masih gada apa-apanya
dibandingin ama kamu. Tapi kamu masih mau nerima aku disamping kamu, tapi
terkadang aku ngerasa jauh bgt dari yang namanya kamu. Kamu kaya ada di kutub
utara dan aku di kutub selatannya. Aku kamu itu sama, kita sma-sma ngerti
segala hal yang akan ato sedang ato udah antara kita lakuin. Kamu itu kadang cuek
minta ampaun bgt bgt bgt dan bgt, gad a yang bisa nandingin kamu masalh cuek mu
itu dan dibalik kecuekanmu itu ada satu sikap dimana kamu peduli sama aku,
pedulinya bukan hanya peduli tapi sangat peduli, dan itu yang bikin aku suka
sama kamu. Tapi ada tapinya mulu, kamu karang udah beda, bukan kamu yang dulu
lagi. Aku kamu itu berlian, sma-sama istimewa. Aku istimewa bgtu juga kamu yang
istimewa. Aku kamu ga bakal pernah satu…,,, hanya itu? ,,, ga adil bgt
rasanya.,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar