SIKLUS SEL
•
G1(gap
1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif berekspresi
•
S
(sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom ® dua kromatid
•
G2 (gap
2): setelah S, terjadi aktifitas gen-gen untuk mengontrol pembentukan
protein/ enzim untuk keperluan mitosis
•
G0: fase istirahat, dormant (contoh: sel otot,
sel darah merah)
Dalam kultur sel tertentu, G1:
16-24 jam, M: 1-2 jam. Terdapat variasi yang besar dalam lamanya siklus sel
MITOSIS
•
Pembelahan sel somatis ® 2 anak sel yang mengandung
jumlah kromosom/ materi hereditas yang sama atau identik.
•
Tujuan:
- Mengganti sel-sel yang rusak/ regenerasi
- Perkembangan dari satu sel menjadi banyak
- Membentuk individu baru (reproduksi sel baru) pada individu bersel tunggal
Secara umum,
pembelahan sel terbagi menjadi 2 tahap, yaitu: Kariokinesis dan sitokinesis
KARIOKINESIS
Profase:
•
Membran inti mulai hilang
•
Nukleolus (anak inti) mulai hilang
•
Kromosom terlihat tebal dan panjang (terdiri
dari 2 kromatid)
•
Di sitoplasma terdapat sentriol yang membelah
menjadi 2 dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan, terbentuk benang spindel
(mikrotubul)
Metafase
•
Kromosom mengadakan spiralisasi sehingga menjadi
pendek
Ada 3 kegiatan: Proses kongregasi
(kromosom bergerak menuju bidang ekuatorial), proses distribusi (kromosom
menyebar ke tepi), proses orientasi (kromosom melekatkan diri dengan benang
spindel pada sentromer/ kinetokor
Anafase
•
Sentromer/
kinetokor membelah menjadi 2
•
Kromatid
ditarik oleh benang spindel ke kutub berlawanan
Telofase
•
Kromatid
tunggal sampai di kutub kembali menjadi benang kromatin, membentuk dinding
inti kembali
•
Sitokinesis
berlangsung sehingga terjadi dua anak sel yang identik (furrowing).
MEIOSIS
•
Meiosis:
pembelahan sel khusus yang terdapat pada organ/ alat reproduksi, menghasilkan
gamet/ sel kelamin, memiliki jumlah kromosom ½ dari jumlah kromosom induknya
(46 ® 23), terjadi pembelahan
reduksi
•
Tujuan:
mendapatkan individu yang memiliki jumlah kromosom normal (46) berasal ½ dari
ayah dan ½ dari8 ibu
•
Meiosis I:
profase 1 (leptoten, zigoten, pachiten, diploten, diakinesis), metafase 1,
anafase 1, telofase 1
•
Meiosis
II: profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2
PROFASE 1
•
Leptoten
= Kromosom terlihat sebagai benang-benang panjang, yang ujung-ujungnya mengarah
ke suatu tempat (polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada daerah yang
tebal (kromomer) dan daerah yang tipis. Sister kromatid sangat dekat sehingga
sulit dibedakan (dilihat)
•
Zigoten
= Kromosom-kromosom homolog (paternal dan maternal) saling berdekatan dan berpasangan
® sinapsis
•
Pachyten
= Benang-benang (kromosom) homolog (bivalen) melekat erat, masing-masing
bivalen terdiri dari 4 benang kromatid (tetrad)
•
Diploten
= Benang-benang kromosom homolog meregangkan diri (2 kromatid ® 4 kromatid), namun masih
ada bagian-bagian yang melekat (khiasmata). Pada khiasmata terjadi proses
crossing over (pindah silang). Hasil dari crossing over adalah terjadi
rekombinasi gen-gen. Kira-kira 30-40 cross overs atau 1-2 perkromosom terjadi
selama meiosis pada sel gamet manusia
•
Diakinesis
= Kromosom mengalami kondensasi yang
maksimal
MEIOSIS I
•
Metafase
1:
Membran nukleus hilang, terbentuk
benang spindel, sentriol menuju ke masing-masing kutub. Terjadi proses
kongregasi, distribusi, dan orientasi
•
Anafase
1: kromosom yang telah mengalami crossing over memisahkan diri ke kutub yang
berlawanan
•
Telofase
1: terjadi sitokinesis, terbentuk 2 sel dengan jumlah kromosom yang haploid (n)
MEIOSIS II
•
Profase
2: sering ke fase berikutnya
•
Metafase
2, anafase 2, telofase 2 = fase pada mitosis. Hasil akhir: 4 buah sel haploid
•
Anafase
2: terjadi pembelahan sentromer dan bergerak ke kutub yang berlawanan
•
Telofase 2: terjadi pengelompokkan kromosom yang
haploid menjadi nukleus
AMITOSIS
•
Pembelahan sel pada bakteri (prokariota), sel
kanker, tanpa melalui tahapan tertentu (profase s.d. telofase), tetapi melalui
pembelahan binair oleh materi hereditas tidak terkemas di dalam inti
•
Pertumbuhan sel kanker terjadi karena kegagalan
dalam kontrol siklus sel
Mitosis
|
Meosis
|
Occurs in all somatic cells
|
Occurs only in reproductive (sex) cells
|
Chromosome number remains same, i.e., diploid (2n), hence
it is equational division
|
Chromosome number reduces to half, i.e., haploid (n),
hence it is reductional division
|
Two daughter cells are produced
|
Four daughter cells are produced
|
One cell division involves four phases
|
Consists of two sub-divisions: Meiosis - I and Meiosis -
II each involving four phases. Prophase - I is again subdivided into five
sub-stages
|
No crossing over
|
Crossing over takes place
|
Daughter cells have identical chromosomes to parent cell,
i.e., genetic material remains constant
|
Daughter cells have chromosomes with combined genetic
material from both parents i.e., genetic variability occurs
|
Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain :
1.
Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel untuk proses pertumbuhan,sedangkan meiosis
membentuk sel gamet ( pada hewan dan tumbuhan berbiji ) dan spora pada tumbuhan
berspora dam brfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunan mempunyai
jumlah kromosom yang sama dari generasi ke generasi
2.
Mitosis terjadi di jaringan meristematis ( pd tumbuhan di ujung akar dan
batang ), sedangkan meiosis terjadi di dalam organ
kelamin jantan dan betina
3.
Mitosis berlangsung melalui tahapan : profase-metafase-anafase dan telofase
diselingi oleh interfase, sedangkan meiosis berlangsung
melalui tahapan : profase I – metafase I – anafase I – telofase I – profase II
– metafase II – anafase II – telofase II tanpa interfase
4.
Pada meiosis 1 sel induk mengalami satu kali pembelahan , sedangkan pada
meiosis 1 sel induk mengalami dua kali pembelahan.
5.
Pada mitosis 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anak yang memiliki jumlah
kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk, sedangkan pada
meiosis 1 sel induk akan menghasilkan 4 sel anak dengan jumalh kromosom separuh
dari jumlah kromosom sel induk
6.
Pada mitosis sel anak bersifat diploid ( 2n ), sedangkan pada meiosis sel
anak bersifat haploid ( n ).
Aspek yang dibedakan
|
Mitosis
|
Meiosis
|
Tujuan
|
Untuk
pertumbuhan
|
Sifat
mempertahan-kan diploid
|
Hasil
pembelahan
|
2
sel anak
|
4
sel anak
|
Sifat
sel anak
|
diploid
(2n)
|
haploid
(n)
|
Tempat
terjadinya
|
sel
somatis
|
sel
gonad
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar